Kemiskinan yang terburuk adalah KESEPIAN dan merasa tidak DICINTAI .... (M. Teresa)

Kamis, September 25, 2008

Tuhan yang menilaimu

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk dibalik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois.
Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.


Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu.
Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang.
Tetapi, teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan.
Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.

Read more...

Kamis, September 11, 2008

JENDELA

Pasangan muda itu baru saja pindah ke rumah barunya.
Keesokan harinya, ketika mereka sedang menikmati sarapan pagi, sang istri yang masih muda itu melihat tetangganya sedang menjemur pakaian yang baru selesai dicuci.

“kelihatannya, pakaian-pakaian itu belum bersih”, komentarnya kepada suaminya.
“pasti dia tidak tahu bagaimana cara mencuci yang benar atau mungkin dia memerlukan sabun cuci yang lebih baik” tambahnya.
Suaminya hanya diam sambil terus menikmati indomie rebus yang telah disiapkan oleh sang istri.

Setiap kali tetangganya menjemur pakaian, sang istri selalu memberikan komentar yang sama.

Sebulan kemudian;
Sang istri terkejut melihat gantungan cucian tetangganya itu bersih berkilau.
“Lihat, dia telah belajar dan berhasil mencuci dengan benar ! Saya kog jadi curiga, siapa yang telah mengajarinya?”.

Lalu suaminya berkata:
“Tadi pagi saya bangun lebih awal ...............
................................dan membersihkan jendela-jendela rumah kita”.

Begitulah kehidupan kita;
Apa yang tampak saat kita melihat orang lain? Akan sangat tergantung dari kejernihan “JENDELA” darimana kita melihat.

Alangkah baik dan bijaksana apabila kita membersihkan dulu atau paling tidak mengecek ulang dan yakin bahwa “jendela” kita sudah bersih, sebelum kita melontarkan kritik?

Saya melihat kamu lebih “Bersih” hari ini ! Bagaimana dengan kamu?

Salam Sejahtera,

Semoga hari ini, semua yg kita lihat tampak “bersih” adanya !
Read more...

Senin, September 01, 2008

Persahabatan

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar. Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku di pagar, dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar. Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata : Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.

Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf dan menyesal, lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.

Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.

Read more...

Kategori