Kemiskinan yang terburuk adalah KESEPIAN dan merasa tidak DICINTAI .... (M. Teresa)

Senin, November 22, 2010

Siapakah dan apakah kita?

(Renungan dan permenungan umum)
By: ASA

Apakah kita bunga mawar ?
Apakah kita bunga bakung ?
Apakah kita bunga melati ?
Apakah kita pohon trembesi, pohon beringin,...... ?

Mari, kita refleksikan semua pertanyaan diatas.


Agar sama dalam penafsiran , kita ambil satu hal penting yaitu semuanya menghijaukan bumi dan membuat indahnya dunia.

Kita manusia yang sedang berziarah ini sangatlah tidak bijaksana apabila berpikir dan merefleksikan semuanya berdasar perbedaan fisik, bunga berbeda satu dengan yang lain, demikian juga batang dan daunnya.
”.....kamu punya duri, kamu baunya tidak wangi, ........kamu batangnya keras, angkuh.......”

Dengan segala perbedaan fisik bunga, batang dan daun adalah sebuah karunia , karunia yang (pasti) punya rencana Agung yang tidak bisa kita artikan secara lahiriah , lahiriah yang gaduh.
Mengutip kata Bp. Gedhe Prama, kita bisa mengartikan hanya dalam permenungan dan kesunyian .

Ada Serigala, Harimau, dan Kelinci.
Kita peziarah yang ber-iman haruslah menafsirkan semuanya sebagai karunia yang Agung wujud KE-ESA-AN dan KE-KUASA-AN ALLAH dalam karya penciptaan dengan mencipta keragaman. Bukan untuk saling menerkam............

Hal yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahwa kita punya kitab suci, binatang tidak memilikinya.

Al Quran, Injil, Weda (Veda), Tripitaka, sehingga dan seharusnya tidaklah seperti serigala dan harimau yang menakutkan sang kelinci, hal ini karena mereka semua tidak punya kitab suci.
Dan seharusnya kita semua mengkondisikan dan memposisikan bahwa semua Kitab Suci yang dimiliki adalah dari Yang Maha Agung dan Yang Maha Kuasa, yang pantaslah kita hormati secara bersama-sama.

Disekolah kita diajarkan peribahasa, dan mari kita mengartikan peribahasa secara luas :

”Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”.
Kita adalah sama dihadapan ALLAH YANG MAHA KUASA dan MAHA AGUNG.



”Nila setitik rusak susu sebelanga”.
Kesalahan, kecerobohan (atau kesengajaan untuk berbuat ”gaduh”) sekecil apapun yang kita (kelompok) lakukan akan membuat kerusakan pada orang (kelompok) lain, tidak hanya pada diri (kelompok) kita.
dan............
Kesalahan, kecerobohan (atau kesengajaan untuk berbuat ”gaduh”) yang kita (kelompok) lakukan pada orang (kelompok) lain, juga akan membuat masalah pada diri (kelompok) kita ; dan ini berarti juga akan membuat kerusakan pada kita (kelompok) bersama.


”Bagaikan pinang dibelah dua”
Agama, kepercayaan atau keyakinan yang berbeda-beda, bersumbar pada satu ALLAH, ALLAH YANG MAHA KUASA dan ALLAH YANG MAHA AGUNG, tidak ada bedanya satu dengan yang lain (-kembar identik kali ye........)

Intisari permenungan dalam hal ber-RAGAM-an:
• Agama, kepercayaan atau keyakinan yang berbeda-beda akan sangat indah didunia ini kalau masing masing umatnya berlaku seperti uangkapan/peribahasa diatas.
• Menafsirkan yang sama seperti bunga dan pohon , bahwa kita adalah untuk menghijaukan bumi dan membuat indahnya dunia.

Akhir kata, kita adalah dan seharusnyalah SEHATI dan SEJIWA dihadapan ALLAH YANG MAHA KUASA dan YANG MAHA AGUNG.

Read more...

Kategori