Kemiskinan yang terburuk adalah KESEPIAN dan merasa tidak DICINTAI .... (M. Teresa)

Rabu, Desember 16, 2009

Hidup Hanya Sebuah Perjalanan

by: Edi S.

Dulu, ada seorang Kaisar yang mengatakan pada salah seorang penunggang kudanya, jika dia bisa naik kuda dan menjelajahi daerah seluas apapun, Kaisar akan memberikan kepadanya daerah seluas yang bisa dijelajahinya. Kontan si penunggang kuda itu melompat ke punggung kudanya dan melesat secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin.

Dia melaju dan terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat mungkin. Ketika lapar dan letih, dia tidak berhenti karena dia ingin menguasai dataran seluas mungkin. Akhirnya, sampailah dia pada suatu tempat dimana cukup luas daerah telah berhasil dijelajahinya, dan dia menjadi begitu kelelahan dan hampir mati.

Lalu dia berkata terhadap dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diri begitu keras untuk menguasai daerah yang begitu luas? Sekarang aku sudah sekarat, dan aku hanya butuh tempat yang begitu kecil untuk menguburkan diriku sendiri."

Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita memaksa diri begitu keras tiap hari untuk mencari uang, kuasa, dan keyakinan diri.
Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu kita bersama keluarga, dan kesempatan mengagumi keindahan sekitar, hal-hal yang ingin kita lakukan, dan juga kehidupan rohani dan pelayanan kita.

Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tak mampu memutar mundur waktu atas semua yang tidak sempat kita lakukan. Maka, sempatkanlah untuk memikirkan barang sejenak apa yang akan kita lakukan apabila kita mati besok.

Atau apa yang akan kita lakukan jika kita meninggal dalam waktu seminggu? Sebulan? Setahun? Sepuluh tahun? 40 tahun lagi? Bukankah suatu hal yang sudah pasti bahwa kita akan mati? Tapi, itulah -kita tidak tahu, kita semua tidak ada yang tahu. Hanya perlu bertanya pada diri kita sendiri, sudah siapkah menghadapi itu ?

Jalanilah hidup yang seimbang -Belajarlah untuk menghormati dan menikmati kehidupan, dan yang terutama: Mengetahui apa yang TERPENTING dalam hidup ini. (Ed)


Read more...

Jumat, Desember 11, 2009

Percayalah padaKu

by: Edi S.

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)

Suatu hari, Kerry Shook, penulis buku "One Month to Live" mengajak putranya bermain ke taman. Begitu sampai di taman, putranya Josh langsung berlari ke arah permainan yang paling di sukainya, sebuah palang untuk bergantung.

"Tolong angkat aku untuk bergantung di palang ini," demikian pintanya pada sang Ayah.

Kerry lalu mangangkatnya, dan tangan kecil Josh langsung berpegang erat pada palang tersebut tanpa dipegang lagi oleh ayahnya.

Kaki kecilnya bergantung sekitar 5 kaki di atas tanah, dan Josh terlihat begitu bangga bisa kuat bergantung disana. Sekitar beberapa menit kemudian, dia mulai lelah dan meminta di turunkan.

"Ayah, tolong turunkan saya."

Ayahnya menjawab,"Josh, lepaskan saja peganganmu dan aku akan menangkapmu."

Terlihat segurat keraguan di wajahnya, dia berkata,"Tidak, turunkan aku."

Kembali Kerry berkata,"Josh, jika kamu lepaskan peganganmu, aku akan menangkapmu."

"Tidak, turunkan aku."

"Josh, aku mencintaimu. Aku janji, aku akan menangkapmu."

Bagi Kerry ini adalah kesempatan untuk mengajar Josh bahwa dia bisa mempercayai ayahnya. Josh hanya perlu melepaskan pegangan pada palang itu, dan ayahnya akan menangkapnya. Tetapi pria kecil itu bertahan dengan seluruh kekuatannya bergantung di palang itu. Dia berpegangan hingga tangannya mulai kelelahan dan tidak bisa bertahan lagi.
Akhirnya dia lepaskan pegangannya dan dia ditangkap oleh ayahnya.

Sebuah senyum mengembang diwajahnya, dia diturunkan ke tanah oleh ayahnya dan langsung berlari untuk bermain ayunan.

Pelajaran untuk Josh telah selesai, namun ayahnya, Kerry tiba-tiba mendengar suara Tuhan dengan jelas yang berbicara kepadanya.

"Seperti itulah hubunganmu denganKu. Kamu sering berpegangan dengan suatu keputusasaan pada palang kehidupanmu, coba melakukan sesuatu dengan kekuatanmu sendiri. Kamu mengalami pergumulan yang tiada akhir, mencoba mengendalikan semua situasi. Kamu bertahan dan berpikir bahwa tidak ada orang yang akan menangkapmu sehingga kamu pikir lebih baik kamu bertahan di palang tersebut dan mempererat pegangan. Ketika kamu lelah bergantung, dan tanganmu mulai lemah, Aku berkata, "Lepaskan pegangan, dan Aku akan menangkapmu. Lepaskan peganganmu. Aku janji, Aku mencintaimu dan akan menangkapmu."

Seringkali kita mencoba mengerjakan segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri, berpikir sebaiknya kita kekiri, ketika Tuhan berkata ke kanan.

Hari ini Dia berkata, "Aku membentukmu dengan tanganKu sendiri. Aku menciptakanmu dengan sebuah tujuan, dan Aku mati untuk menebusmu.
Mengapa kamu tidak bisa mempercayaiKu? Aku memberikan hidupKu untukmu.
Aku Tuhan atas alam semesta ini. Kamu hanya perlu melepas peganganmu, dan Aku akan menangkapmu."

Bapa sorgawi ingin Anda dan saya untuk mempercayainya. Jika Anda berkeras untuk mengendalikan keadaan Anda sendiri, berjuang dengan kekuatan Anda sendiri, merencakan apa yang baik menurut pikiran Anda sendiri, Anda akan kelelahan. Anda akan kehabisan daya.

Ini adalah saatnya Anda mengambil sebuah resiko untuk melepaskan pegangan Anda. Ini saatnya untuk mengalami kuasa Tuhan bagaimana Dia menyatakan mukjizatnya dalam hidup Anda bahkan pada bagian-bagian yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Mempercayai Tuhan membutuhkan keberanian, hal itu di butuhkan iman.
Namun mempercayai Tuhan tidak akan pernah merugikan. Memang, jantung Anda akan sedikit deg-degan, tapi percayalah Dia selalu tepat waktu dan tidak mungkin meleset untuk menangkap Anda.

Waktu Tuhan selalu indah, dan Dia dapat dipercaya.(Ed)

Read more...

Kategori